Tidak ada yang benar-benar bisa menebak bagaimana takdir bekerja. Kami berasal dari dua sekolah yang berbeda, menjalani hari-hari di dunia yang terpisah,

hingga akhirnya dipertemukan bukan karena rencana, tapi karena semesta memang mengizinkan.

Pertemuan kami sangat sederhana. Tak ada dialog dramatis, tak ada perkenalan yang direncanakan. Hanya tatapan mata yang singkat, namun cukup untuk membuat langkah kami saling mendekat. Dari sana, kami mulai saling mengenal.

Berawal dari sapaan kecil, tumbuh menjadi pertemanan yang pelan-pelan memberi rasa nyaman. Kami tidak buru-buru jatuh cinta. Kami membiarkan semuanya tumbuh dengan caranya sendiri.

Waktu berjalan, dan rasa pun semakin dalam. Kami menyadari bahwa hubungan ini bukan lagi sekadar pertemanan biasa. Di dalamnya ada saling dukung, saling memahami, dan saling menjaga.

Hari ini, setelah melewati perjalanan yang penuh tawa, rindu, dan pelajaran, kami memutuskan untuk mengikat janji suci. Bukan karena semuanya selalu mudah, tapi karena kami percaya: bersama, segalanya akan terasa lebih kuat dan lebih indah. Inilah awal bab baru dalam hidup kami.